Saturday, 31 Janury 2009 - Sermon

"Komitmen"
Preacher: Kimy Yu

Komitmen membantu kita untuk tetap berada pada jalur yang ingin kita capai. Setiap kita pasti pernah punya komitmen. Tapi setiap kita pasti pernah juga melanggar komitmen itu.

Bagaimana menjaga api komitmen kita?

1. Miliki "Nathan" dalam hidupmu

2 Samuel 12:1-4
1) TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. 2) Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; 3) si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. 4) Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."


Nathan menegur Daud lewat perumpamaan karena Daud telah berbuat dosa dengan cara berzinah. Tuhan sangat mengasihi kita. Tapi terkadang kita berjalan di jalan yang salah, sehingga Tuhan menegur kita lewat teman kita, pemimpin kita, dsb. "Nathan" berbicara mengenai orang2 sekitar kita yang berani menegur kita. Miliki "Nathan" berarti memiliki sahabat yang berani menegur kita.

Amsal 18:12
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.

Orang yang mau terus dibentuk adalah orang yang suka dikritik dan mau terima teguran. Seorang lawan akan menjilat, tapi seorang kawan akan menegur. Teguran memang tidak mengenakkan, tapi teguran sangatlah baik untuk pertumbuhan setiap kita, terutama pertumbuhan rohani.

2. Miliki komunitas yang mendukung
Di dalam komunitas ada orang yang menguatkan kita sehingga komitmen kita akan tetap terjaga. Ada orang-orang yang menjaga kita. So, cek apakah komunitas kita selama ini menjawab kebutuhan kita atau tidak? Apakah komunitas kita mendukung komitmen kita? (Komitmen yang benar tentunya.)

3. Hadapi proses dengan benar
Kunci untuk menghadapi proses dengan benar adalah Firman Tuhan. Cobalah untuk selalu perkatakan Firman Tuhan dimanapun kita berada sehingga kita akan selalu bersyukur kepada Tuhan atas apa yang terjadi di dalam hidup kita. Dengan memperkatakan Firman, kita juga sedang menaikkan tingkat iman kita kepada Tuhan.

So, berkomitmen?? Siapa takut?? :)

0 komentar: