Saturday, 8 November 2008 - Sermon

"Father's Day"
Preacher: Pdt. Bambang Irawan

Kita semua adalah anak-anak muda yang sangat berbahaya bagi Iblis. Kenapa? Karena anak2 muda adalah generasi sedang Tuhan pakai secara Luar Biasa.

Pada Event kali ini, dibahas mengenai sosok seorang ayah. Ada beberapa hal yang dipertanyakan dan perlu disimak dengan sangat teliti.

Kenapa ada hari ibu tapi gak ada hari ayah?
(Hari Ayah bukan tidak ada, tapi kurang terekspos..)
Kenapa ada ibu kota tapi gak ada bapak kota?
Kenapa ada ibu jari tapi gak ada bapak jari?

Semua itu karena adalah siasat iblis untuk melecehkan para ayah dan merusak figur seorang ayah.

Seorang ayah (pria) mempunyai dampak yang lebih besar daripada seorang ibu (wanita). Apa yang dilakukan (dan tidak dilakukan) oleh seorang ibu memiliki dampak 30% kepada sang anak. Sedangkan apa yang dilakukan (dan tidak dilakukan) oleh seorang ayah memiliki dampak 70%.

Maleakhi 4:5-6
"Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah."

Tuhan menginginkan adanya rekonsiliasi (perbaikan hubungan, red) antara ayah dan anak. Coz hubungan kita dengan bapa jasmani kita di dunia mempengaruhi hubungan kita dengan bapa yang ada di Surga.

Setiap kelakuan kita dipengaruhi oleh faktor ayah kita karena seorang ayah memiliki impact dalam kehidupan anaknya sebanyak 70%. Buktinya yaitu disaat manusia pertama diciptakan, Tuhan menciptakan Adam terlebih dahulu dan selalu berfirman kepada Adam (karena saat itu hawa belum diciptakan) dan juga saat manusia pertama kali berbuat dosa, yaitu Hawa. Saat itu Tuhan mencari Adam, bukan Hawa.

Dalam hal ini bukan berarti wanita tidak penting. Wanita memiliki peran tersendiri dalam kehidupan ini. Bila seorang pria menjadi pemimpin, maka seorang wanita diciptakan sebagai penolong. Pria dan wanita diciptakan Allah untuk saling berbagi.

Seperti halnya dalam video triathlon (yang ditayangkan dalam countdown sebelum ibadah, red), kita semua adalah anak yang cacat, yang selalu menuntut dan tidak tahu berterima kasih kepada Bapa Surgawi kita. Namun Ia mau menerima kita apa adanya, apapun sifat dan kelakuan kita. Hal ini dibuktikan Bapa lewat Yesus. Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib demi menebus setiap dosa kita.

0 komentar: